Sebelum kita membahas apa itu Test-Driven Development kita akan berkenalan
terlebih dahulu yang pertama kali memperkenalkan testing atau pengujian
sebelum implementasi fitur oleh Kent Beck pada tahun 1996 melalui metodologi
Extreme Programming, jadi praktik test first programming ini nantinya yang
akan dikenal sebagai Test-Driven Development (TDD).
Test-Driven Development (TDD) adalah pendekatan yang digunakan pada
pengembangan perangkat lunak di mana programmer melakukan interleave proses
pengujian dan pengembangan code pada dasarnya, programmer membangun code
secara bertahap bersama dengan QA untuk incrmenet masing-masing code tersebut.
Jadi programmer cukup menulis code yang benar-benar diperlukan untuk fitur
tersebut, dan menulis code seminimal mungkin dengan fokus utama untuk
berhasil lolos pengujian. TDD memberikan sangat banyak manfaat dari sisi
peningkatan produktivitas membangun sistem dan kualitas code oleh karena itu
TDD ini banyak digunakan oleh perusahaan software yang menggunakan model kerja
scrum atau agile.
Adapun cara kerja TDD terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Red, Green, dan
refactor. selanjutnya kita akan membahas cara kerja masing" dari proses yang 3
siklus seperti pada gambar diatas.
Red
Pertamakali menerapkan TDD adalah mulai dari menuliskan flow pengujian
terlebih dahulu, jadi pengujian ini sudah pasti akan gagal karena fitur atau
code yang di tulis belum di buat oleh karena itulah disebut menulis tes pada
gambar diatas.
Jadi kita tidak perlu heran karena kita akan menuliskan code yang salah tadi
yang nantinya code yang dibuat itu akan di sesuaikan pada saat pengembangan
fungsi" dan fitur pada aplikasi.
Green
Setelah menuliskan code error pada saat testing tadi, pada langkah ini akan
dilakukan penulisan code untuk memenuhi skenario pengujian yang telah di tulis
sebelumnya, jadi perlu diketahui fokus kita pada saat penulisan di bagian
green ini kita akan mempunyai target goals untuk meluluskan pengujian.
Tetapi perlu diketahui tidak selamanya kita akan berfokus pada meluluskan
pengujian, kita juga perlu berpikir sebap akibat yang nantinya membuat
penulisan code jadi gagal di compile dengan begitu kita perlu teliti pada saat
penulisan code yang akan di testing.
Refactor
Dalam penulisan code yang di awali dengan asal mencoba dan pastinya yang
menyebabkan test gagal jadi pada bagian Refactor ini kita perlu
perbaikan cara menulis code yang lebih efisien sehingga mudah di baca dan
mudah di maintenance oleh para developer lain ketika mereview codingan
Test-Driven Development yang kita buat.
Jadi pada tahap refactor ini sangat membantu kita dalam menyusun code yang
bersih dalam membuat aplikasi oleh karena itu kita perlu melakukan refactoring
untuk meningkatkan kualitas code. Intinya buatlah code sebaik mungkin.
Terima Kasih sudah membaca Apa itu TDD (Test-Driven Development) ??. Semoga Bermanfaat!
Tidak ada komentar untuk " Apa itu TDD (Test-Driven Development) ?? "
terimakasih telah berkunjung ke blogg kami